Wednesday, 22 July 2020

Fungsi CDI Motor Beserta Komponen dan Jenis-Jenisnya


Fungsi CDI Motor – CDI adalah singkatan dari Capacitor Discharge Ignition yang merupakan salah satu sistem pengapian mesin sepeda motor. Mesin tersebut memanfaatkan energi yang sebelumnya disimpan pada kapasitor. Energi kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan tegangan yang tinggi pada koil pengapian. Hingga akhirnya tekanan tinggi menghasilkan sebuah spar di dalam busi.

Fungsi CDI adalah untuk menyalurkan serta memutus arus listrik pada motor. CDI koil pengapian memiliki fungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi, nantinya tegangan ini dapat menghasilkan percikan bunga api listrik di busi.

Di pasaran banyak yang menjual CDI dengan berbagai jenis. Beberapa tipe CDI yang ada yaitu rancing limitterracing unlimitterprogrammable, dan standart. Meskipun tipe CDI berbeda namun, Fungsi CDI semua tipe sama.

emasangan CDI dilakukan dengan sederhana sesuai dengan bawaan sepeda motor. Untuk CDI jenis racing limitter tidak standar, karena kurnya ditinggikan tetapi masih memiliki limiter. Nah fungsi limiter adalah menjaga mesin motor supaya tetap berada pada putaran dan membuat mesin lebih awet.

Sedangkan untuk CDI programmable digunakan pada sepeda motor racing. CDI programable agak rumit, pemasangannya harus dilakukan dengan instalasi yang cukup rumit. Jika terjadi kesalahan pada instalasi CDI programmable dapat menyebabkan kerusakan mesin sepeda motor.

CDI dilengkapi pengaturan pemantikan api sehingga dapat membuat akselerasi mesin maksimal, selain itu power mesin juga dapat bekerja maksimal karena bahan bakar telah masuk ke ruang pembakaran dengan sempurna.

Komponen Sistem Pengapian CDI

Diagram Sistem Pengapian CDICDI adalah sistem pengapian yang menggunakan dua jenis sistem yaitu CDI AC dan CDI DC. Sistem pengapian CDI AC memanfaatkan arus yang secara langsung dihasilkan oleh SPUL (pembangkit listrik di motor) SPUl memiliki arus jenis AC yang kuat sehingga dihasilkan sistem pengapian tinggi. Untuk sistem pengapian CDI DC yaitu menggunakan arus yang ada lalu disearahkan kiprok.

Sistem pengapian dapat bekerja maksimal. Fungsi CDI dapat maksimal jika memiliki komponen pelangkap sehingga dapat bekerja dengan mudah. Adapun komponen yang akan mengoptimalkan fungsi sistem pembakaran CDI adalah sebagai berikut ini.

  • Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Oleh sebab itu bateri menjadi salah satu komponen fungsi CDI utama karena dapat mencukupi kebutuhan listrik. Listrik yang disimpan oleh baterai semuanya dialirkan dari spul. Pada beberapa motor injeksi, bateri menjadi komponen penting karena fungsinya juga menghidupkan ECU.

  • Spul dan rotor magnet

Berikutnya spul dan rotor mgnet yang berfungsi untuk mengubah aliran putaran pada poros engkol mesin, arah putaran yang diubah nantinya menjadi listrik jenis AC. Listrik kemudian dijadikan sebagai tenaga dalam sistem pengapian CDI. Spul merupakan komponen yang bentuknya seperti kumparan statis, letaknya berada di bagian dalam rotor magnet.

  • Pulse igniter/pick up coil

Pick up coil berfungsi untuk menjemput sinyal, yang dimaksud dengan sinyal yaitu menunjukkan timming pada proses pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yaitu sama dengan spul namun lebih sederhana. Satu putaran dalam engkol mesin hanya terjadi satu potongan sehinggan yang dikirimkan hanya sinyal (PWM). Sinyal kemudian dapat menunjukkan timming pengapian dan RPM mesin.

  • Voltage converter

Voltage converter berfungsi sebagai mengkonversi tegangan untuk mencapai maksimal arus discharger. Sistem pengapian CDI menggunakan prinsip yang berbeda pada sistem pengapian di mobil. CDI motor memanfaatkan induksi yang terlebih dahulu dialirkan ke kumparan utama sehingga hasil tegangannya supaya lebih tinggi.

CDI unit merupakan modal utama pada sistem pengapian CDI. Berfungsi untuk menyalurkan tegangan menuju coil dengan menggunakan prinsip discharge. CDI unit tersusun atas capasitor. Capasitor berfungsi untuk menyerap dan menyimpan arus listrik.

  • Kunci kontak

Kunci kontak adalah saklar pada sistem pengapian motor CDI. Fungsi CDI kunci kontak untuk menghidupkan serta mematikan mesin. Jika kunci kontak dalam keadaan OFF maka, arus listrik tidak dapat dialirkan ke CDI.

  • Sekering

Sekering merupakan salah satu komponen yang tidak boleh ditinggalkan, karena sekering dapat merangkai sistem kelistrikan pada fungsi CDI. Sekering juga berfungsi sebagai pengaman jika ada kosleting atau short to ground. Pada sistem pengapian, sekering fuse mampu melindungi unit CDI supaya tetap aman apabila terjadi arus listrik singkat. Cara kerja sekering fuse yaitu memutus langsung kawat tipis, sehingga arus listrik secara otomatis dapat terputus.

  • Ignition coil

Komponen ignition coil berfungsu untuk menaikkan tegangan kelistrikan pada sepeda motor. Naiknya tegangan ini sampai 200 KV, tentu saja tegangan dihasilkan melalui proses induksi spontan terlebih dahulu. Ignition coil menggunakan prinsip kerja trfo step up, yang memafaatkan jumlah lilitan di kumparan sekunder dilebihi dibandingkan kumparan primer.

  • Kabel busi

Kabel busi berfungsu sebagai penyalur arus listrik tegangan tinggi yang berasal dari komponen ignition coil. Kabel busi menggunakan bahan dari tembaga yang diameternya besar mencapai 5 mm. Kabel busi hanya menggunakan satu lapisan kawat tembaga namun dilengkapi dengan serabut tembaga. Kawat digunakan untuk menyalurkan arus listrik fungsi CDI sedangkan serabut berfungsi untuk melindungi jika tegangan turun.

  • Cop busi

Cop busi merupakan bagian ujung kabel busi. Cop busi ditempelkan pada bagian uju busi. Fungsi cop busi adalah penghubung antara busi dan kabel busi. Meskipun berfungsi sebagai penghubung tetapi cop busi tidak boleh dipasang dengan sembarang, apabila kawat busi tidak menempel sempurna pada konduktor maka tegangan yang dihasilkan lebih kecil.

  • Busi

Busi adalah ujung tombak dari komponen pengapian CDI. Busi berfungsi untuk mempercikkan api dalam ruang pembakaran. Cara kerja busi dalam menghasilkan percikan api yaitu mendekatkan elektroda positif pada masa yang negatif. Sifat arus listrik selalu mencari masa sehingga pada busi akan terjadi loncatan elektron. Apabila tegangan elektroda lebih kecil maka, loncatannya akan terlihat.

Nah itulah beberapa komponen yang berada pada sistem pengapian CDI. Dari sistem komponen satu hingga terakhir akan bekerja secara bersamaan agar sistem pengapian dapat berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, ada juga komponen yang bertugas untuk menjaga keamanan sistem pengapian CDI agar tetap aman.


No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Definition List

Unordered List

Support

Popular Posts