This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Wednesday, 22 July 2020
Komponen-Komponen Motor Starter dan Fungsinya
Pengertian dan fungsi System Pendinginan
- 1. Pengertian System Pendingin
2. KontruksiPerkembangan teknologi ri yang semakin cepat mendorong manusia untuk mempelaja pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya pada mobil dikenal berbagai macam sistem yang digunakan. Sistem-sistem ini bekerja saling berangkaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan maka mobil akan menambah kerusakan yang lain. Sistem pendingin pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperaturpada mesin yang terjadi akibat dari pembakaran maupun gesekan. Prosespembakaran selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan menggerakkan mesin. Akibat lain dari proses pembakaran adalah hanya panas yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendingin (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada mesin.
Sistem pendingin air lebih rumit dan selain itu biayanya lebih mahal dibanding dengan sistem pendingin udara. Tapi mempunyai banyak keuntungan. Mesin dengan pendingin air lebih aman, sebab ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan additive dan anti beku), juga bertindak sebagai peredam bunyi. Air pendingin yang panas dapat juga digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas udara di dalam kendaraan.
Sistem pendingin air dilengkapi oleh water jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, selang karet dan lain-lain
Bila mesin masih dalam keadaan dingin.
Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air
Bila mesin dalam keadaan panas.
Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup. Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam Water Jacket (yang menyerap panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri. Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water jacket.
PENTING…!
Jangan menghidupkan mesin dengan thermostat tidak terpasang. Sirkuit bypass akan selalu terbuka, menyebabkan air pendingin melalui bypass radiator dimana air pendingin tersebut didinginkan. Hal itu akan mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan (Over Heating).
- RADIATOR
Radiator mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water jacket. Radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya. Cairan pendingin masuk ke upper tank dari selang atas (upper hose). Upper tank dilengkapi dengan tutup radiator untuk menambah air pendingin. Selain itu juga dihubungkan dengan slang ke reservoir tank sehingga air pendingin atau uap yang berlebihan dapat ditampung.
Lower tank dilengkapi outlet dan kran penguras.
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa yang dapat dilalui air pendingin dari upper tank ke lower tank. Selain itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin fungsinya untuk menyeap panas dari cairan pendingin. Radiator letaknya di depan kendaraan, sehingga radiator dapat didinginkan oleh gerakan dari kendaraan itu sendiri.
- INTI RADIATOR
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa dimana cairan pendingin melaluinya dari upper ke lower tank. Juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin). Panas cairan pendingin pertama dipindahkan (diserap) ke sirip-sirip, yang didinginkan oleh kipas dan udara akibat gerakan dari kendaraan, yang mengalir melalui sirip-sirip pada saat kendaraan sedang bergerak
Ada 2 tipe inti radiator, yang perbedaannya tergantung model pada sirip-sirip pendinginannya. Tipe plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin type). Beberapa kendaraan modern menggunakan versi terbaru, yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator bertipe radiator SR hanya mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk keseluruhannya menjadi tipis dan ringan dibandingkan dengan radiator biasa.
- TUTUP RADIATOR
Pada umumnya radiator dilengkapi dengan tutup radiator (radiator cap) yang bertekanan dan menutup rapat pada radiator. Ini memungkinkan naiknya temperatur pendingin 100o C tanpa terjadi pendidihan. Penggunaan tutup radiator yang bertekanan (pressure cap) diutamakan sebab efek pendinginan radiator bertambah dan membuat perbedaan suhu antara udara luar dan cairan pendingin. Ini berarti ukuran radiator dapat berkurang (menjadi tipis) tanpa mengurangi pendinginan yang diperlukan.
Cara kerja tutup radiator :
Pada tutup radiator dilengkapi relief velve dan vacuum valve seperti pada gambar. Bila volume pendingin bertambah saat temperatur mulai naik, maka tekanan juga akan bertambah. Bila tekanan naik hingga mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110 – 120o C relief valve akan membuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui overflow pipe.
Temperatur cairan pendingin berkurang setelah
mesin berhenti dan membentuk ruangan vacum di dalam radiator. Vacuum valve akan membuka secara otomatis untuk menghisap udara segar mengganti kevakuman di dalam radiator. Kemudian cairan pendingin di dalam radiator pada tekanan atmosfir bila mesin sudah benar-benar menjadi dingin.
- TANGKI CADANGAN (RESERVOIR TANK)
Tangki cadangan (reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan slang overflow. Bila volum cairan pendingin berekspansi disebabkan naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Bila temperatur turun, maka cairan pendingin yang ada di dalam tangki cadangan akan kembali ke radiator. Ini untuk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin agar dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara tetap.
- POMPA AIR
Pompa air (water pump) mengirim cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian depan blok silinder dan digerakkan oleh tali kipas (V-belt), V ribbed belt atau timing belt.
- THERMOSTAT
Temperatur cairan pendingin tergantung dengan mesin. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi, adalah bila temperaturnya kira-kira pada 80 – 90o C.
Sangat penting sekali bahwa temperatur yang cepat mencapai batas optimal (yang paling baik) secepat mungkin setelah mesin hidup.
Panasnya tidak boleh menurun, terutama dalam musim dingin. Thermostat dirancang untuk mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan pendingin. Thermostat dipasang antara radiator dengan sirkuit pendingin mesin. Bila temperatur pendingin rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak masuk ke radiator. Bila temperatur meningkat katup akan membuka dan dengan demikian cairan pendingin mengalir ke radiator. Thermostat dioperasikan oleh wax sealed yang ada di dalam silinder, volume wax ini berubah disebabkan oleh temperatur. Perubahan volume dalam wax menyebabkan silinder bergerak turun atau naik mengakibatkan katup membuka dan menutup. Thermostat dilengkap dengan jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem pendingin saat menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.
- KIPAS PENDINGIN
Radiator didinginkan oleh udara luar. Tetapi pendinginannya belumlah cukup bila kendaraan tidak bergerak. Kipas pendingin (cooling fan) bertujuan untuk menambah pendinginan. Kipas pendingin ditempatkan dibelakang radiator. Kipas pendingin digerakkan oleh poros engkol melalui tali kipas (belt) atau dengan motor listrik.
- Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh Belt.
Kipas pendingin jenis ini digerakkan terus-menerus oleh poros engkol melalui tali kipas. Kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin. Bila mesin berputar dengan kecepatan tinggi, kipas juga berputar dengan cepat dan putaran ini menambah tahanan pada saat yang sama. Ini menyebabkan kehilangan tenaga dan menimbulkan bunyi pada kipas.
Kopling fluida (sealed silicone oil) biasanya dipasangkan antara pompa air dan kipas pendingin untuk mengatasi problem seperti tersebut diatas.
Tali kipas penggerk kipas pendingin digerakkan oleh V-belt atau dengan tali kipas yang bergigi (ribbed belt).
2. Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh Motor Lisrik.
Kipas pendingin digerakkan oleh motor listrik. Motor listrik ini menerima sinyal dan sensor temperatur pendingin yang dikirimkan dari kepala silinder. Ketika temperatur meningkat pada suatu tingkat yang ditetapkan, sinya ini merangsang motor relay menggerakkan motor, dan kemudian menggerkkan kipas pendingin. Kipas pendingin hanya bekerja jika dibutuhkan. Ini berarti bahwa mesin dapat mencapai temperatur operasi yang optimal dengan lebih cepat. Selain itu juga membantu mengurangi penggunaan bensin dan bunyi kipas.· V – BELT dan RIBBED BELT
Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas (belt). Unit bagian lainnya pada mobil seperti Pompa air, Alternator, Pompa Power Steering, dan pendingin kompresor juga digerakkan oleh tali kipas (belt) atau tali kipas yang bergigi (V-Ribbed Belt). Belt sangat sederhna sekali dalam pemindahan tenaga karena tidak dibutuhkan pelumasan.· V-Belt
Tali kipas (belt) sudah digunakan beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Disebut V-belt sebab mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah efisiensi penambahan tenaga. V-belt umumnya terdiri dari karet sintetis, tetron atau penguat lainnya dan dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. V-Belt tipe COG dengan gigi semi – elliptical adalah salah satu jenis dari V-Belt.· V RIBBED Belt
Tali kipas secara bertahap diganti dengan tali kipas yang bergigi (V Ribbed belt) yang mempunyai penampang yang tampak pada gambar. Tebal keseluruhannya kurang dari V-belt. V ribbed belt mempunyai bentuk rusuk V – shaped rib pada bagian sisi pulley.
Mereka mempunyai efisiensi pemindahan tenaga yang besar dan panas yang tinggi, tahan lama dibanding dengan V-belt serta berkurangnya bidang gesek sehingga mengurangi panas.
- KOPLING FLUIDA YANG DIKONTROL TEMPERATUR.
Kopling fluida yang dikontrol temperatur (temperatur controlled coupling) adalah sebuah alat yang mengatur kecepatan kipas pendingin dalam 2 tahap sesuai dengan temperatur udara luar yang melalui radiator.Saat temperatur udara rendah, dapat menurunkan kecepatan kipas sehingga mesin cepat menjadi panas dan dapat mengurangi bunyi putaran kipas. Bila temperatur tinggi, akan menambah kecepatan kipas untuk mendinginkan radiator dengan lebih efisien.
Fungsi CDI Motor Beserta Komponen dan Jenis-Jenisnya
Fungsi CDI adalah untuk menyalurkan serta memutus arus listrik pada motor. CDI koil pengapian memiliki fungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi, nantinya tegangan ini dapat menghasilkan percikan bunga api listrik di busi.
Di pasaran banyak yang menjual CDI dengan berbagai jenis. Beberapa tipe CDI yang ada yaitu rancing limitter, racing unlimitter, programmable, dan standart. Meskipun tipe CDI berbeda namun, Fungsi CDI semua tipe sama.
emasangan CDI dilakukan dengan sederhana sesuai dengan bawaan sepeda motor. Untuk CDI jenis racing limitter tidak standar, karena kurnya ditinggikan tetapi masih memiliki limiter. Nah fungsi limiter adalah menjaga mesin motor supaya tetap berada pada putaran dan membuat mesin lebih awet.
Sedangkan untuk CDI programmable digunakan pada sepeda motor racing. CDI programable agak rumit, pemasangannya harus dilakukan dengan instalasi yang cukup rumit. Jika terjadi kesalahan pada instalasi CDI programmable dapat menyebabkan kerusakan mesin sepeda motor.
CDI dilengkapi pengaturan pemantikan api sehingga dapat membuat akselerasi mesin maksimal, selain itu power mesin juga dapat bekerja maksimal karena bahan bakar telah masuk ke ruang pembakaran dengan sempurna.
Komponen Sistem Pengapian CDI
CDI adalah sistem pengapian yang menggunakan dua jenis sistem yaitu CDI AC dan CDI DC. Sistem pengapian CDI AC memanfaatkan arus yang secara langsung dihasilkan oleh SPUL (pembangkit listrik di motor) SPUl memiliki arus jenis AC yang kuat sehingga dihasilkan sistem pengapian tinggi. Untuk sistem pengapian CDI DC yaitu menggunakan arus yang ada lalu disearahkan kiprok.
Sistem pengapian dapat bekerja maksimal. Fungsi CDI dapat maksimal jika memiliki komponen pelangkap sehingga dapat bekerja dengan mudah. Adapun komponen yang akan mengoptimalkan fungsi sistem pembakaran CDI adalah sebagai berikut ini.
- Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Oleh sebab itu bateri menjadi salah satu komponen fungsi CDI utama karena dapat mencukupi kebutuhan listrik. Listrik yang disimpan oleh baterai semuanya dialirkan dari spul. Pada beberapa motor injeksi, bateri menjadi komponen penting karena fungsinya juga menghidupkan ECU.
- Spul dan rotor magnet
Berikutnya spul dan rotor mgnet yang berfungsi untuk mengubah aliran putaran pada poros engkol mesin, arah putaran yang diubah nantinya menjadi listrik jenis AC. Listrik kemudian dijadikan sebagai tenaga dalam sistem pengapian CDI. Spul merupakan komponen yang bentuknya seperti kumparan statis, letaknya berada di bagian dalam rotor magnet.
- Pulse igniter/pick up coil
Pick up coil berfungsi untuk menjemput sinyal, yang dimaksud dengan sinyal yaitu menunjukkan timming pada proses pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yaitu sama dengan spul namun lebih sederhana. Satu putaran dalam engkol mesin hanya terjadi satu potongan sehinggan yang dikirimkan hanya sinyal (PWM). Sinyal kemudian dapat menunjukkan timming pengapian dan RPM mesin.
- Voltage converter
Voltage converter berfungsi sebagai mengkonversi tegangan untuk mencapai maksimal arus discharger. Sistem pengapian CDI menggunakan prinsip yang berbeda pada sistem pengapian di mobil. CDI motor memanfaatkan induksi yang terlebih dahulu dialirkan ke kumparan utama sehingga hasil tegangannya supaya lebih tinggi.
CDI unit merupakan modal utama pada sistem pengapian CDI. Berfungsi untuk menyalurkan tegangan menuju coil dengan menggunakan prinsip discharge. CDI unit tersusun atas capasitor. Capasitor berfungsi untuk menyerap dan menyimpan arus listrik.
- Kunci kontak
Kunci kontak adalah saklar pada sistem pengapian motor CDI. Fungsi CDI kunci kontak untuk menghidupkan serta mematikan mesin. Jika kunci kontak dalam keadaan OFF maka, arus listrik tidak dapat dialirkan ke CDI.
- Sekering
Sekering merupakan salah satu komponen yang tidak boleh ditinggalkan, karena sekering dapat merangkai sistem kelistrikan pada fungsi CDI. Sekering juga berfungsi sebagai pengaman jika ada kosleting atau short to ground. Pada sistem pengapian, sekering fuse mampu melindungi unit CDI supaya tetap aman apabila terjadi arus listrik singkat. Cara kerja sekering fuse yaitu memutus langsung kawat tipis, sehingga arus listrik secara otomatis dapat terputus.
- Ignition coil
Komponen ignition coil berfungsu untuk menaikkan tegangan kelistrikan pada sepeda motor. Naiknya tegangan ini sampai 200 KV, tentu saja tegangan dihasilkan melalui proses induksi spontan terlebih dahulu. Ignition coil menggunakan prinsip kerja trfo step up, yang memafaatkan jumlah lilitan di kumparan sekunder dilebihi dibandingkan kumparan primer.
- Kabel busi
Kabel busi berfungsu sebagai penyalur arus listrik tegangan tinggi yang berasal dari komponen ignition coil. Kabel busi menggunakan bahan dari tembaga yang diameternya besar mencapai 5 mm. Kabel busi hanya menggunakan satu lapisan kawat tembaga namun dilengkapi dengan serabut tembaga. Kawat digunakan untuk menyalurkan arus listrik fungsi CDI sedangkan serabut berfungsi untuk melindungi jika tegangan turun.
- Cop busi
Cop busi merupakan bagian ujung kabel busi. Cop busi ditempelkan pada bagian uju busi. Fungsi cop busi adalah penghubung antara busi dan kabel busi. Meskipun berfungsi sebagai penghubung tetapi cop busi tidak boleh dipasang dengan sembarang, apabila kawat busi tidak menempel sempurna pada konduktor maka tegangan yang dihasilkan lebih kecil.
- Busi
Busi adalah ujung tombak dari komponen pengapian CDI. Busi berfungsi untuk mempercikkan api dalam ruang pembakaran. Cara kerja busi dalam menghasilkan percikan api yaitu mendekatkan elektroda positif pada masa yang negatif. Sifat arus listrik selalu mencari masa sehingga pada busi akan terjadi loncatan elektron. Apabila tegangan elektroda lebih kecil maka, loncatannya akan terlihat.
Nah itulah beberapa komponen yang berada pada sistem pengapian CDI. Dari sistem komponen satu hingga terakhir akan bekerja secara bersamaan agar sistem pengapian dapat berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, ada juga komponen yang bertugas untuk menjaga keamanan sistem pengapian CDI agar tetap aman.